
Pendahuluan
DHCP Server di MikroTik adalah fitur yang memudahkan administrator jaringan dalam mendistribusikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung. Dengan konfigurasi yang tepat, DHCP dapat menghemat waktu, mengurangi kesalahan konfigurasi manual, dan menjaga keteraturan jaringan.
Artikel ini membahas konfigurasi dasar, optimasi kinerja, hingga troubleshooting masalah umum pada DHCP Server di MikroTik.
Apa Itu DHCP Server di MikroTik?
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol jaringan yang secara otomatis memberikan IP address, gateway, DNS server, dan parameter jaringan lain kepada perangkat klien.
Di MikroTik, DHCP Server terintegrasi dalam RouterOS, sehingga tidak memerlukan instalasi software tambahan.
Keuntungan Menggunakan DHCP Server di MikroTik
- Otomatisasi – Tidak perlu setting IP secara manual di setiap perangkat.
- Efisiensi Waktu – Konfigurasi cepat, terutama untuk jaringan besar.
- Konsistensi Jaringan – Meminimalkan human error.
- Fleksibilitas – Dapat mengatur lease time, reservation, dan filtering MAC address.
- Integrasi Mudah – Terhubung dengan fitur lain seperti firewall, hotspot, atau VLAN.
Konfigurasi DHCP Server di MikroTik
1. Menentukan Interface
Pastikan interface yang akan digunakan DHCP Server sudah memiliki alamat IP statis.
plaintextSalinEdit/ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2
2. Menambahkan DHCP Server
Gunakan Winbox atau terminal MikroTik:
plaintextSalinEdit/ip dhcp-server setup
- Select Interface: Pilih interface yang terhubung ke jaringan lokal.
- DHCP Address Space: Misalnya
192.168.10.0/24. - Gateway for DHCP Network: Misalnya
192.168.10.1. - Addresses to Give Out: Misalnya
192.168.10.10-192.168.10.100. - DNS Servers: Gunakan
8.8.8.8atau DNS lokal. - Lease Time: Atur sesuai kebutuhan, misalnya
8h.
3. Menambahkan Network DHCP
plaintextSalinEdit/ip dhcp-server network add address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.10.1 dns-server=8.8.8.8
Optimasi DHCP Server di MikroTik
1. Gunakan Static Lease untuk Perangkat Penting
Untuk server atau printer jaringan, gunakan static lease agar IP tidak berubah:
plaintextSalinEdit/ip dhcp-server lease add mac-address=XX:XX:XX:XX:XX:XX address=192.168.10.50 comment="Server"
2. Atur Lease Time dengan Bijak
- Kecilkan lease time untuk jaringan publik agar IP cepat tersedia kembali.
- Perpanjang lease time untuk jaringan kantor agar stabil.
3. Gunakan Filter MAC Address
Membatasi perangkat yang bisa mendapatkan IP:
plaintextSalinEdit/ip dhcp-server lease add mac-address=YY:YY:YY:YY:YY:YY address=192.168.10.60 block-access=yes
4. Integrasikan dengan VLAN
Pisahkan trafik antar-departemen dengan VLAN dan DHCP pool terpisah.
Troubleshooting DHCP Server di MikroTik
1. DHCP Tidak Memberikan IP
- Periksa apakah interface DHCP aktif: plaintextSalinEdit
/ip dhcp-server print - Pastikan tidak ada firewall rule yang memblokir UDP port 67–68.
- Cek apakah pool IP sudah penuh.
2. IP Tidak Sesuai dengan Pool
- Periksa konfigurasi
/ip dhcp-server network. - Pastikan tidak ada IP binding yang salah.
3. Klien Mendapatkan IP tapi Tidak Bisa Internet
- Pastikan gateway dan DNS server benar.
- Cek konfigurasi NAT: plaintextSalinEdit
/ip firewall nat print
Tips Keamanan DHCP Server
- Gunakan DHCP Snooping di switch untuk mencegah DHCP rogue.
- Batasi hanya interface LAN yang menjalankan DHCP.
- Terapkan firewall untuk mencegah akses DHCP dari luar jaringan.
Q&A seputar DHCP Server di MikroTik
Q: Apakah DHCP Server di MikroTik bisa melayani beberapa jaringan sekaligus?
A: Ya, MikroTik dapat menjalankan lebih dari satu DHCP Server, masing-masing pada interface atau VLAN yang berbeda, dengan pool IP terpisah.
Q: Apa perbedaan DHCP Server dan DHCP Relay di MikroTik?
A: DHCP Server memberikan IP langsung kepada klien, sedangkan DHCP Relay meneruskan permintaan DHCP dari klien ke server DHCP yang berada di jaringan lain.
Q: Bagaimana cara membatasi perangkat yang bisa mendapatkan IP dari DHCP Server?
A: Anda bisa menggunakan fitur Static Lease dengan MAC Address binding atau mengaktifkan DHCP Server Access Control List untuk memblokir perangkat tidak dikenal.
Q: Apakah DHCP Server di MikroTik bisa memberikan DNS server khusus?
A: Bisa. Anda dapat menentukan DNS server saat konfigurasi DHCP Network, misalnya 8.8.8.8 atau DNS lokal.
Q: Kenapa perangkat kadang tidak mendapatkan IP dari DHCP MikroTik?
A: Penyebabnya bisa karena pool IP habis, interface DHCP mati, firewall memblokir port 67–68, atau adanya server DHCP ilegal di jaringan.
Kesimpulan
DHCP Server di MikroTik adalah solusi praktis untuk manajemen alamat IP di jaringan. Dengan konfigurasi yang benar, optimasi sesuai kebutuhan, dan troubleshooting yang tepat, jaringan akan lebih efisien, aman, dan stabil.
Gunakan static lease untuk perangkat penting, atur lease time secara bijak, dan pantau log untuk mendeteksi masalah sejak dini.


