DHCP Server vs DHCP Client: Perbedaan, Cara Kerja, dan Konfigurasi Praktis

🔍 Pendahuluan

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol penting dalam jaringan yang mengatur distribusi IP address secara otomatis. Artikel ini menjelaskan:
✔ Perbedaan mendasar DHCP Server dan Client
✔ Analogi sederhana: DHCP Server seperti “tukang pos” yang membagikan alamat, Client seperti “penghuni rumah” yang menerima
✔ Tutorial konfigurasi praktis
✔ Masalah umum + solusi troubleshooting

(Contoh kasus: WiFi cafe tidak bisa terkoneksi karena DHCP Server penuh)

---

📚 Bagian 1: Pengertian Dasar

A. DHCP Server

• Definisi: Perangkat/service yang memberikan IP address ke client
• Fungsi:
  • Membagikan IP, subnet mask, gateway, DNS
  • Mengelola pool IP yang tersedia
  • Menyediakan lease time (waktu penyewaan IP)

B. DHCP Client

• Definisi: Perangkat yang meminta/menerima IP dari server
• Contoh: Laptop, smartphone, IoT devices
• Proses:
  1. Kirim DHCP Discover
  2. Terima DHCP Offer dari server
  3. Request IP (DHCP Request)
  4. Konfirmasi (DHCP Acknowledge)

(Diagram: Flow komunikasi DHCP DORA [Discover-Offer-Request-Acknowledge])

---

🖥️ Bagian 2: Perbedaan Utama

Karakteristik	DHCP Server	DHCP Client
Peran	Pemberi IP	Penerima IP
Lokasi	Router/server	End-device
Konfigurasi	Butuh setup manual	Otomatis
Contoh	MikroTik, Windows Server	Windows, Android, Smart TV
Logs	Mencatat semua distribusi IP	Hanya menampilkan IP yang diterima

---

🔧 Bagian 3: Konfigurasi Praktis

1. Setup DHCP Server di MikroTik

bash

/ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.1.100-192.168.1.200
/ip dhcp-server add interface=LAN address-pool=dhcp-pool disabled=no
/ip dhcp-server network add address=192.168.1.0/24 gateway=192.168.1.1

2. Konfigurasi DHCP Client di Windows

1. Buka Control Panel > Network and Sharing Center
2. Pilih Change adapter settings
3. Klik kanan pada interface → Properties
4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) → Obtain an IP address automatically

(Screenshot: Tampilan DHCP Client di Windows)

---

⚠️ Bagian 4: Masalah Umum + Solusi

1. IP Conflict

• Penyebab: Dua client dapat IP sama
• Solusi:bash/ip dhcp-server lease make-static [number]

2. DHCP Server Down

• Gejala: Client dapat IP 169.254.x.x (APIPA)
• Troubleshooting:
  • Cek service DHCP di router:bash/ip dhcp-server print
  • Restart service:bash/ip dhcp-server enable [number]

3. Lease Time Terlalu Singkat

• Optimalisasi:bash/ip dhcp-server set lease-time=1d [server-name]

---

📊 Bagian 5: Kapan Menggunakan DHCP Static?

• Device tetap: Printer jaringan, CCTV IP
• Contoh binding di MikroTik:bash/ip dhcp-server lease add mac-address=00:1A:2B:3C:4D:5E address=192.168.1.50

---

❓ FAQ (Featured Snippet Target)

Q: Bisakah satu jaringan memiliki banyak DHCP Server?
A: Bisa, tapi risiko IP conflict. Gunakan DHCP Relay jika perlu.

Q: Bagaimana cara tahu perangkat saya pakai DHCP atau static IP?
A: Di Windows, jalankan:

bash

ipconfig /all | findstr "DHCP Enabled"

Q: Apa kelebihan DHCP vs static IP?
A: DHCP lebih praktis untuk banyak device, static IP lebih stabil untuk server.

---

---

🎯 Kesimpulan

• DHCP Server = “Distributor” alamat IP
• DHCP Client = “Penerima” yang membutuhkan koneksi
• Tips Admin:
  • Monitor lease IP (/ip dhcp-server lease print)
  • Binding IP untuk perangkat kritikal